Senin, 09 November 2015

RESIKO YANG DI TIMBULKAN DARI TERLALU BANYAK MENONTON TV

TERLALU BANYAK MENONTON TV BISA MEMBUAT DEPRESI
Oleh : Dina Santika



Terlalu banyak menonoton tv tak hanya dikaitkan dengan gaya hidup tak sehat, namun juga mengganggu kesehatan mental.

Penelitian yang dilakukan oleh Dr Monika Karmarkar dari University of Toledo menyebut bahwa menonton TV dua jam sehari saja dapat membuat orang merasa gelisah. Lebih dari dua jam, risiko depresi dan gangguan ansietas pun mengintai.

"Kami tidak tahu mana yang datang lebih dulu. Depresi dan gangguan ansietas membuat orang menonton TV terus menerus atau menonton TV lah yang membuat orang merasa depresi. Yang jelas, kedua hal ini sangat berhubungan," tutur Karmarkar, dikutip dari Medical Daily, Senin (9/11/2015).

Penelitian dilakukan kepada 406 partisipan dewasa. 77 Persen orang mengaku nonton TV selama 2 jam tiap malam dan merasa gelisah. Sementara itu 35 persen lainnya menonton TV lebih dari 2 jam dan terbukti tingkat stres, depresi dan gangguan ansietasnya meningkat.

Dalam studi ini ditemukan juga bahwa tayangan-tayangan menarik di TV membuat orang malas bergerak yang akhirnya memicu naiknya tekanan darah. Hal ini tentu saja meningkatkan risiko bahaya kesehatan lainnya seperti penyakit kardiovaskular dan risiko diabetes.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Osaka University menyebut menonton TV lebih dari lima jam juga meningkatkan risiko pembekuan darah (deep vein trombosis). Pasalnya mereka hanya duduk saja seharian sehingga aliran darah di kaki mereka menjadi tidak lancar dan memicu penyumbatan.

Hal ini didasarkan pada hasil pengamatan yang mereka lakukan terhadap 86.000 orang di Jepang berusia 18 tahun ke atas. Dari pengamatan yang berlangsung selama 18 tahun itu terbukti bahwa pria maupun wanita berumur 40-79 tahun yang gemar menonton TV sampai lima jam dalam sehari lebih berisiko dua kali lebih besar untuk terkena emboli paru dibandingkan mereka yang hanya menonton kurang dari 2,5 jam sehari.

Bahkan risiko ini bakal mencapai enam kali lipat jika usia orang yang bersangkutan berada di bawah 60 tahun. Terbukti dari studi lanjutan yang mereka lakukan, ditemukan 59 kasus kematian akibat emboli paru. Emboli paru merupakan gangguan yang terjadi akibat DVT yang tidak tertangani lalu mengakibatkan penyumbatan arteri pada paru-paru yang terjadi secara tiba-tiba.

BACA JUGA ARTIKEL TENTANG "TERLALU BANYAK MENONTON TV DAPAT MEMICU KEMATIAN" AGAR DAPAT MENAMBAH WAWASAN ANDA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar